pemerintah diminta atasi pencemaran laut timur
INDONESIA Maritime Institute menilai pemerintah kurang tanggap terhadap persoalan pencemaran laut Timor. Pasalnya, pencemaran laut akibat bocornya sumur minyak di Montara milik Australiasejak 21 Agustus 2009 hingga November 2009 terus menyebar hingga perairan Laut Timor (Celah Timor).
“Akibatnya, para nelayan yang beraktivitas di sekitar perairan tersebut dirugikan, karena banyaknya ikan yang mati,” kata Direktur Eksekutif Indonesia Maritime Institute (IMI), Y Paonganan kepadaJurnal Nasional, Selasa (20/7).
Menurut Paonganan, setelah sekian lama, kini beberapa spekulasi muncul tentang dampak pencemaran laut bagi kehidupan biota laut dan kerugian nelayan yang mengandalkan mata pencahariannya di sekitar perairan tersebut. Kesimpangsiuran data itu, kata dia, semakin membingungkan masyarakat ketika pemerintah terkesan tidak serius dalam menanggapi permasalahan ini.
“Walaupun Tim Nasional sudah dibentuk, tapi hingga saat ini belum ada data akurat yang dihasilkan. Bahkan spekulasi semakin kuat. Ditambah lagi, beberapa LSM mengklaim memiliki data dan sudah siap mengklaim ke pemerintah Australia tentang besaran kerugian yang harus digantikan sebagai kompensasi bagi nelayan yang ada di sekitar perairan Laut Timor,” katanya.
Dikatakannya, informasi terakhir menyebutkan bahwa Staf Khusus Presiden tengah menurunkan Tim untuk menganalisa kerugian nelayan akibat dari pencemaran minyak tersebut. Yang menjadi pertanyaan, kata dia, apakah pemerintah Indonesia telah memiliki data akurat tentang sebaran tumpahan minyak yang sampai ke perairan Indonesia.
Ia meragukan akurasi data yang dimiliki pemerintah Indonesia. Pasalnya, jika pemerintah Indonesia melakukan klaim tentang kerugian sebagai akibat pencemaran tersebut tanpa data yang akurat, maka dikhawatirkan hanya akan menimbulkan cemooh dari pemerintah Australia, yang diyakini telah memiliki data yang jauh lebih akurat.
“Karena itu, Indonesia Maritime Institute siap memberian advice (saran) kepada pemerintah Indonesia terutama menyangkut metodologi analisis sebaran tumpahan minyak dan sejauh mana dampak terhadap kerugian Negara terkait dengan kerusakan biota laut, kerugian nelayan sebagai akibat pencemaran itu. Juga sejauh mana pencemaran itu mengganggu lalu lintas laut di perairan tersebut,” ujarnya.
sumber:http://indomaritimeinstitute.org/?p=240
0 komentar:
Posting Komentar