menganalisis ikan pari
Desa Batukaras merupakan sebuah desa dengan luas wilayah 2.035,045 Ha yang berada di Kecamatan Cijulang, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Desa Batukaras sendiri memiliki enam dusun, dengan karakteristik wilayah yang berbeda-beda disetiap dusunnya, antara lain Dusun Mandala, Dusun Batukaras, Dusun Sanghiang kalang, Dusun Cidahu, Dusun Nagrog dan Dusun Pasuketan. Keenam dusun tersebut memilki potensi-potensi yang berbeda-beda, antara lain dalam bidang pertanian, pariwisata, wiraswasta serta perikanan baik perikanan budidaya maupun perikanan tangkapnya. Potensi perikanan tangkap dimiliki oleh dusun Batukaras dan Sanghiang Kalang dimana sebagian besar masyarakat dusun tersebut bermatapencaharian sebagai nelayan atau sekitar 15% dari total masyarakat desa Batukaras bermatapencaharian sebagai nelayan. Adapun sumber daya perikanan tangkap yang dihasilkan berupa ikan tongkol, kakap, kwe, cucut, tenggiri, layang, pari, cumi-cumi, dan lain-lain.
Sebenarnya kegiatan perikanan di Desa Batukaras ini telah didukung dengan adanya sebuah Kelompok Usaha Bersama yang fokus kegiatannya pada produksi pengolahan sumberdaya perikanan, namun dikarenakan bencana tsunami yang melanda Desa Batukaras beberapa tahun silam, sehingga menyebabkan matinya kelompok usaha ini. Dengan melihat besarnya potensi perikanan di Desa Batukaras dan sebagai masukan untuk Kelompok Usaha Bersama tersebut, maka perlu adanya sebuah kegiatan pelatihan mengenai pengolahan sumberdaya perikanan menjadi sebuah produk yang bernilai jual lebih tinggi yang dapat diaplikasikan oleh masyarakat Desa Batukaras, misalnya produk makanan sebagai salah satu alternatif usaha bagi masyarakat Desa Batukaras.
Adapun kegiatan pelatihan yang dilakukan adalah Pelatihan Pembuatan Nugget dari Ikan Pari dan Rumput Laut (Produksi dan Analisa Ekonomi). Penggunaan ikan pari sebagai bahan baku utama dalam pembuatan nugget ini dikarenakan ikan pari mempunyai nilai jual yang rendah di pasaran dan belum banyak diolah, sehingga diharapkan produk dari hasil olahan ikan pari ini dapat mempunyai nilai jual yang lebih tinggi dibandingkan dengan harga ikan pari yang belum terolah. Sedangkan penggunaan rumput laut sebagai bahan tambahan pembuatan nugget ini adalah sebagai bahan pengenyal dan sumber serat yang bagus untuk pencernaan. Untuk analisa ekonomi sendiri diperlukan sebagai pemahaman kepada masyarakat bagaimana strategi pemasaran untuk produk yang akan dihasilkan nanti.
B. Bentuk Kegiatan
Kegiatan ini berbentuk pelatihan yang mencakup penyampaian materi dan dilanjutkan dengan demo pembuatan nugget.
Tujuan Kegiatan
Kegiatan ini bertujuan untuk membangkitkan semangat masyarakat dalam mengolah hasil perikanan pasca panen serta menginisiasi keaktifan Kelompok Usaha Bersama �Mina Rasa� Batukaras pasca bencana tsunami melalui pembuatan nugget ikan pari dan rumput laut.
C. Sasaran Kegiatan
Adapun sasaran kegiatan dari Pelatihan Pembuatan Nugget Ikan Pari dan Rumput laut (Produksi dan Analisa Ekonomi), antara lain:
1.������� Anggota Kelompok Usaha Bersama Mina Rasa
2.������� Ibu-ibu Desa Kertayasa
D. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Kegiatan pelatihan pembuatan nugget ikan pari dan rumput laut ini dilaksanakan pada:
Hari, tanggal�� : Kamis, 15 Juli 2010
Waktu������������ : Pukul 14.00 s.d. 16.30 WIB
Tempat����������� : Sekretariat Kelompok Usaha Bersama �Mina Rasa� Batukaras
E. Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan yang dilaksanakan pada hari Kamis ini dihadiri oleh sekitar 45 orang tamu undangan, baik dari Desa Batukaras maupun Desa Kertayasa. Di antara tamu undangan yang hadir tersebut adalah Kepala Dusun Batukaras (Desa Batukaras), Kepala Dusun Tenjolaya (Desa Kertayasa), Ketua KUD �Mina Rasa� Batukaras, Ketua KUB �Mina Rasa� Batukaras, serta ibu-ibu perwakilan dari Desa Batukaras dan Kertayasa.
Pelatihan ini diawali dengan sambutan-sambutan yang disampaikan oleh perwakilan tim dosen Universitas Padjadjaran, Ketua KUB �Mina Rasa� Batukaras, Ketua KUD �Mina Rasa� Batukaras, dan perwakilan perangkat desa dari Batukaras maupun Kertayasa. Dalam sambutan ini, disampaikan bahwa harapan dari pelaksanaan kegiatan ini adalah kembalinya semangat masyarakat untuk mengembangkan kegiatan pengolahan hasil perikanan pasca panen, khususnya dalam pembuatan nugget dari ikan pari dan rumput laut, yang sempat terhenti pasca terjadinya tsunami di daerah Batukaras.
Kemudian, acara dilanjutkan dengan pemaparan dari tim dosen Universitas Padjadjaran mengenai kandungan gizi dalam beberapa sumber daya hayati laut dan juga cara pembuatan nugget ikan pari dan rumput laut. Materi ini disampaikan oleh Ibu Indira dan Ibu Siti Nurhasanah.
Saat memasuki acara inti, yaitu demo pembuatan nugget ikan pari dan rumput laut, antusiasme dari para tamu undangan mulai terlihat. Perhatian langsung tertuju pada meja demo. Demo ini dilakukan oleh beberapa mahasiswa Universitas Padjadjaran yang didampingi oleh beberapa orang dosen. Selama kegiatan berlangsung, para hadirin diperkenankan untuk maju agar dapat melihat proses pembuatan secara lebih dekat dan ada pula yang ikut berpartisipasi langsung untuk membuat nugget ini.
Langkah-langkah dalam pembuatan nugget ini diawali dengan memfilet Ikan pari sebanyak 300 gr dan dipotong-potong lalu diblender. Kemudian bawang putih dan merica disiapkan lalu ditumbuk. Setelah itu, 200 gram rumput laut disiapkan lalu diptong kecil-kecil dan diblender. Langkah selanjutnya yaitu ikan fillet pari yang telah diblender dicampur dengan bawang putih , dan rumput laut di dalam sebuah baskom kecil , lalu ditambahkan tepung terigu , telur, dan bumbu pengenyal. Diaduk sampai rata dan menjadi sebuah adonan. Setelah adonan merata, dimasukan kedalam loyang. Adonan pun siap untuk dikukus . Adonan nugget dikukus selama 15 menit. Setelah 15 menit, adonan diangkat dan siap untuk dicetak. Kemudian bahan pembalur disiapkan, seperti campuran telur dan tepung maizena, serta tepung panir. Adonan yang telah dicetak dibalur ke dalam campuran telur dan maizena, kemudian dibalur lagi dengan tepung panir. Nugget pun siap untuk digoreng dan dihidangkan.
0 komentar:
Posting Komentar